Chapter 1 Pandora (Indonesia Ver. ) – Chaptered

ptAyA

Indonesia Translate by : HYO

Tittle : PANDORA

Author : ljoestache

Main Characters : Lee Minyoung (OC) | Sehun ( EXO-K)

Minor Characters : Rest of EXO-K members | Fictional Characters

Genre : Drama | Romance | School Life

Poster & background : Everheart

Link for Pandora in English

Here !

 

Hi Readers ! Miss you so much =)
Okay , kali ini Hyo comeback dengan FF Pandora yang sudah terkenal di AsianFanfic . Kali ini authornya bukan Hyo , Hyo hanya mempunyai hak untuk translate FF ini ke bahasa Indonesia setelah mendapat izin dari authornya sendiri . Hyo tau , Hyo masih punya banyak hutang FF sama kalian tapi yah ga bisa nahan buat ga translate FF ini haha .
Dan lagi , sebelum kalian membaca saya akan menceritakan sedikit bahwa FF ini menjelaskan tentang bagaimana kerasnya ruang lingkup disekolah , penjelasannya sangat detail sampek Hyo bingung nranslatenya hihi . Apalagi sekarang kurikulum udah naik turun kayak bukit haha . Tapi yang pasti Hyo udah mencoba yang terbaik yang Hyo bisa untuk nranslate FF ini … and ljoestache big thank’s to you for allowed me to translate your story .

MAAF JIKA ADA TYPO ATAU KALIMAT YANG TIDAK BISA KALIAN MENGERTI . HYO SUDAH BERUSAHA YANG TERBAIK DAN MAAF JIKA MENGECEWAKAN =)

 

 

Saat itu adalah jam makan siang di Seoul Center High , semua siswa mulai keluar dari kelas bersama teman – teman mereka untuk makan siang atau sekedar mengelilingi sekolah . Minyoung duduk di bagian paling belakang kelas , melihat keluar jendela dan mengamati hujan yang turun dari langit kelabu diatas sana . Setiap hari tetap sama , dia tidak pernah beranjak dari tempat duduknya dan pandangan matanya tidak pernah berpindah dari jendela .

 Bukunya pun selalu berada di tangannya seharian , tapi dia tidak pernah meliriknya sekali pun . Tidak ada seorang pun duduk disampingnya , tepatnya tidak ada satu pun yang ingin duduk dengannya . Siswa lain selalu memanggilnya dengan “Robot Ice Princess” , sejak dia tidak pernah tersenyum , berbicara ( pada siswa lain ) , atau menunjukkan kemarahan . Dia seperti sebuah robot tanpa hati , tanpa emosi , dan tanpa apapun . Banyak orang takut padanya karena hal itu . Dia tidak pernah menindas atau apapun , tapi dia bisa menakuti mereka . Tidak ada seorang pun yang berbicara padanya sejak masuk kesekolah menengah atas , kecuali guru . Minyoung jenis gadis yang tidak akan berkutik walaupun ada yang mengganggunya , dia hanya akan mengabaikannya .

“ Menurutmu apa yang dia perhatikan ? “ seorang laki – laki bernama Kai bertanya pada teman – temannya .

“ Mungkin bayangannya di jendela “ D.O berucap lalu menggiggil “ Aku bisa merasakan hati dinginnya dari sini , itu membuat suhu turun sembilan puluh derajat seketika “

Sehun menolehkan kepalanya , melihat Minyoung yang menghadap ke jendela .

Kai ikut menggiggil “ Kenapa kau harus mengatakan hal seperti itu ? Sekarang aku bisa merasakannya ! “ ucapnya .

Sehun dan kelima temannya , Kai , D.O ,Suho , Baekhyun dan Chanyeol sangat bertolak belakang dengan Minyoung . Sebenarnya , semua orang bertolak belakang dengan Minyoung . Dia adalah satu – satunya siswa disekolah yang tanpa emosi dan datar . Sehun selalu berpikiran tentang Minyoung sama seperti semua orang yang pikirkan tentangnya , Sehun mengenalnya sejak sekolah dasar . Tapi mereka tidak pernah berbincang satu sama lain . Sehun adalah salah satu  orang yang selalu penasaran tentang Minyoung .

 Minyoung adalah gadis yang ceria , gadis yang mudah bergaul sejak sekolah dasar hingga sekolah menengah bawah . Hanya saja sejak menginjak sekolah menengah atas , senyumnya hilang , pergaulannya berkurang , semua temannya mengabaikannya dan mulai menjadi gadis – gadis yang lebih modern dari orang lain . Dia jarang keluar dari rumahnya , kecuali untuk sekolah atau pergi belanja . Tentu saja Sehun tau semua itu karena Sehun tinggal tidak jauh dari Minyoung . Rumah Sehun bersebrangan dengan rumah Minyoung . Setiap hari , Sehun selalu mendapatkan sapaan dari orang tua Minyoung , tapi Sehun selalu berjalan pulang dengan Minyoung sepulang sekolah , bukan bersama , hanya berjalan di sisi yang berbeda dari jalan .

Sehun selalu merasa bahwa Minyoung menyembunyikan sesuatu . Sesuatu yang tidak siapapun tau maupun keluarganya tau . Sehun bisa mengetahui hanya dengan melihatnya saja . Sehun berpikir jika saja ia dekat dengan Minyoung . Sehun tidak akan pernah mengejek Minyoung dari belakang seperti apa yang dilakukan teman – temannya . Sehun pikir Minyoung tidak berhak atas hinaan itu .

Pernah sekali Sehun mencoba bicara pada Minyoung , tapi Minyoung bahkan tidak berucap sepatah kata pun . Ketika itu mereka dipasangkan sebagai patner di pelajaran biologi satu tahun yang lalu hanya untuk satu minggu selama project . Faktanya , Sehun bahkan tidak pernah mengerjakan project tersebut . Di hari pertama mereka hanya pulang ke rumah dan di hari selanjutnya Minyoung kembali dengan project yang sudah lengkap dan sampai sekarang Minyoung selalu mengerjakan projectnya sendiri . Dia tidak pernah butuh partner , tidak perlu seorang pun jika dia bisa menyelesaikannya dalam sehari walaupun waktu penyelesaian project adalah satu minggu .

Teman – temannya selalu mengejek Sehun ketika dia hanya diam saat mereka membicarakan Minyoung . Mereka berpikir bahwa Sehun menyukai Minyoung . Sehun juga selalu menutup mulutnya kapanpun teman – temannya mengejek teman sekelas mereka yang lain . Terkadang , Sehun akan tersenyum dan tertawa hanya untuk berbaur dengan teman – temannya .

Tapi  Sehun tidak ada bedanya dengan Minyoung . Dia juga laki – laki yang pendiam . Sehun tidak terlalu menunjukkan banyak ekspresi ,Sehun hanya menunjukkan ekspresi melalu ucapan . Jika semua orang menyebut Minyoung “Robot Ice Princess” maka Sehun adalah robot lain tapi dengan hati yang nyata . Dia selalu peduli dengan orang – orang yang selalu bersamanya atau orang – orang yang selalu disisinya . Meskipun teman – temannya sering menggodanya . Sehun hanya menganggap itu adalah satu hal biasa .

Lamunan Sehun buyar ketika dia mendengar suara tawa Chanyeol yang berlari masuk ke dalam kelas , memburu Baekhyun yang mencoba menjauh dari Chanyeol . Baekhyun berlari memutari kelas sedangkan Chanyeol mengikutinya “ Oh ayolah Hyung ! Ini hanya susu pisang “ ucap Chanyeol

Yeah ! Tapi terakhir kali kau memasukan lada pada susuku , dan untuk kali ini aku pastikan aku tidak akan terjebak lagi ! “ Baekhyun berucap sambil berlari ke belakang kelas .

“ Tapi bagaimana jika kali ini tidak ? “

“ Berarti itu lebih buruk “

“ Aish , cukup ambilah susu ini Hyung “ ucap Chanyeol

Tanpa perduli siapa yang berada disekitar sasarannya , Chanyeol melempar susu pisang tersebut pada Baekhyun tapi Baekhyun dengan cepat menghindar dari sana “ AHA ! Meleset ! Na~ Na~ Na~ “ Baekhyun berhenti mengejek Chanyeol ketika dia merasakan semua orang berhenti berbicara dan semua mata tertuju ke belakang kelas . Mata Baekhyun bergerak gelisah kemudian dia berbalik .

Semua orang memandang Minyoung yang menampakkan wajah tanpa ekspresi andalannya . Susu pisang tadi mengenai kepala Minyoung dan karena susu pisang tersebut terbuka , susu pisang tersebut berhamburan ke seluruh wajah Minyoung . Semua orang membeku , memperhatikan Minyoung seperti dia adalah pengendali waktu dan dapat membekukan semua orang .

Chanyeol dan Baekhyun mendekati Minyoung , mereka membulatkan matanya “ K .. kami benar – benar m .. minta maaf — “ tanpa memberi kesempatan mereka berdua untuk menyelesaikan ucapannya , Minyoung berdiri dan berjalan keluar kelas dengan ekspresi yang tetap sama .

“ Oooh~ Dude , you’re in trouble~ “ D.O menyanyikan ucapannya .

“ And dead “ tambah Baekhyun . Mereka berdua berlari dari kelas sambil berteriak . Kai dan D.O mengikuti mereka keluar , meninggalkan Sehun yang memandang tempat duduk Minyoung .

Akhirnya sekolah berakhir hari ini . Kejadian tadi tidak pernah di bicarakan lagi . Sehun menyebrangi jalan dan mulai berjalan dari sekolah menuju rumah . Dia memasang headphones ditelinganya , berjalan diiringi setiap lagu yang diputar . Dari sudut matanya , ia mendapati seseorang sedang berjalan searah dengannya , hanya saja berbeda di sisi jalan yang lain . Sehun melihatnya sekilas dan ternyata seseorang itu adalah Minyoung . Kepalanya tertunduk , memandang kakinya yang sedang melangkah . Dia tidak mendongak kedepan hingga ia mencapai lampu lalu lintas .

Sehun memandang setiap pergerakan Minyoung . Tiba – tiba Sehun mengingat tentang gadis itu di kelas . Ketika D.O dan Kai mengejeknya , Sehun mengetahui jika mata gadis itu tidak benar – benar memandang ke luar jendela , hanya wajahnya yang menghadap ke jendela . Sehun melihat sesuatu di mata Minyoung yang membuat Sehun mendesah . Mata Minyoung dipenuhi dengan kesedihan dan penderitaan , tapi semua orang selalu menganggap berbeda . Ketika secara tidak sengaja tadi dia tertimpuk susu , Sehun melihat tangan mungil Minyoung mengepal di bawah lengan bajunya yang panjang . Matanya di penuhi dengan kemarahan , tapi Sehun juga melihat rasa memafaakan dari Minyoung .

Ketika mereka berdua sampai di jalan dimana mereka tinggal . Orang tua Minyoung juga baru tiba di rumah dan membunyikan klakson pada Minyoung . Minyoung mengabaikan kedua orang tuanya dan terus masuk kedalam rumah . Mobil orang tua Minyoung berhenti di depan rumah mereka dan Tuan Lee berjalan keluar terlebih dahulu dan melambai pada Sehun “ Selamat siang , Sehun “ ucapnya . Menyapa Sehun seperti apa yang seharusnya tetangga lakukan .

Sehun tersenyum dan balik melambai . Sehun berhenti berjalan saat  melihat orang tua Minyoung masuk kedalam rumah setelah Minyoung . Sehun menggelengkan kepalanya ketika pintu rumah itu tertutup dan pintu rumahnya terbuka “ Sehun~ aku membuatkan beberapa camilan untukmu “ ucap nenek Sehun .

Sehun memberikan senyum manisnya “ Aku akan kedalam sebentar lagi , nek “  jawab Sehun . Nenek Sehun tersenyum masuk kedalam membiarkan pintu terbuka , membuat anjing kecil mereka berlari keluar menuju Sehun .

Sehun tersenyum lebar , menggendong anjing poodle—nya yang bernama , Ttori . Seraya anjingnya menggonggong , Sehun memandang kembali pada rumah Minyoung . Mata Sehun memandang naik ke jendela tingkat dua , dimana kamar Minyoung berada . Sehun mendapati Minyoung sedang menatap keluar jendela , wajahnya menghadap ke arah Sehun . tapi ia memandang ke arah lain . Ketika mata mereka bertemu , Minyoung mundur dan menutup gorden jendelanya . Sehun mendesah lalu berjalan masuk ke dalam rumah bersama anak anjingnya .

~PANDORA~

Hari selanjutnya di sekolah adalah hari dimana akhirnya kelas mendapatkan project “ Karena sebagian banyak dari kalian senang mengerjakan tugas sendiri , aku memutuskan akan memilih partner lab mulai dari sekarang “ Seisi kelas mulai bergemuruh “Dan tidak ada yang dapat kalian lakukan untuk merubah pikiranku “ ucap guru tersebut “ Daftar partner berada di papan bagian belakang . Pastikan kalian melihatnya sebelum kalian meninggalkan sekolah hari ini “ guru tersebut selesai berucap saat bel berdering lalu ia berjalan keluar kelas .

Seluruh siswa terburu – buru menuju ke papan di bagian belakang untuk melihat dengan siapa mereka di pasangkan . Seluruh siswa kecuali Minyoung . Minyoung tahu ia harus tetap berada di mana dia berada sekarang . Dia bukan masalah besar bagi guru , itulah mengapa dia selalu berada di belakang

“ Move .. move .. move ! “ ucap Kai , mendorong semua orang sedangkan temannya berada di belakang mengikutinya . Kai mencari namanya di dalam daftar dan berhenti saat dia mencapai di akhir “ Tunggu , apa aku tidak berada di kelas ini ?

D.O mendorong Kai menyingkir dari jalannya . Ia tersenyum lebar manakala menemukan namanya . Dia terburu – buru kembali menuju Suho dan berkata “ Tebak siapa partnerku ? KAU ! “ Wajah Suho seketika blank “ What ? “

“ DAMN IT , KENAPA HARUS DIA ?! “ ucap Baekhyun mengerutkan dahinya .

“ Guru itu suka melihat kita bersama “ Chanyeol berucap sambil menunjukkan cengiran lebarnya . Mereka berdua berbalik menghadap ke arah Sehun yang sedang memperhatikan ke arah papan “ Hey ! Sehun , siapa partnermu ? “ Chanyeol bertanya

 Sehun melanjutkan kegiatannya memperhatikan daftar nama , mencari namanya dengan tajam . Seluruh mata mengikuti jari tangan Sehun yang menuruni kertas ‘ Oh Sehun & Lee Minyoung ‘ terbaca . Semua orang mengeluarkan nafas berat dalam diam dan mengambil langkah mundur dari Sehun “ Bummer , Sehun “ ucap D.O . Sehun segera memberikan glare pada hyungnya itu .

Suho menepuk punggung Sehun “ Cheer up kid , dia tidak terlihat seburuk itu “ Suho melirik sekilas pada Minyoung lalu kembali lagi pada Sehun “ Hanya .. jangan terlalu dekat dengannya “ ucap Suho dan pergi duduk dengan D.O

Sehun mendesah . Dia tidak takut pada Minyoung dan dia tidak memiliki apapun yang bertentangan dengan Minyoung . Sehun hanya merasa dia tidak pantas menjadi partner Minyoung , khususnya ketika Minyoung mengerjakan sebagian banyak tugasnya dalam satu malam . Dan Sehun sendiri , bukannya tidak melakukan apapun , tapi belum , walaupun begitu Sehun akan tetap mendapatkan nilai bagus . Sehun masih merasa bersalah karena dia tidak melakukan apapun di project terakhir mereka berdua waktu itu . Dengan gugup Sehun memandang Minyoung dan duduk disampingnya yang sedang memandang keluar jendela lagi .

Sehun merasakan aura dingin di kursi yang akan ia duduki . Mengingat tidak ada yang pernah duduk selama satu tahun ini . Minyoung selalu duduk sendiri .

Semua orang mengamati Sehun saat dia dengan canggungnya mulai duduk . Sehun berdehem dan berucap “ Aku partnermu , lagi “ Minyoung hanya memberikan anggukan pelan sebagai jawaban . Sehun menghembuskan nafas berat dan kembali ke tempat duduknya bersamaan dengan guru selanjutnya yang masuk dan memulai kelas ketika bel berbunyi .

Bel berbunyi pertanda berakhirnya kegiatan sekolah hari ini “ Hey , Sehun , kau bergabung nanti ? “ tanya Kai . Sehun menggeleng sambil tersenyum “ Aite , you’re loss “ gurau Kai lalu berjalan ke arah lain .

Sehun terkekeh lalu menutup lokernya . Saat Sehun berjalan melewati kelasnya , ia mendapati Minyoung berdiri , mendorong kursinya ke meja memegang tasnya dan menggantungnya di pundak . Dia berjalan menuju pintu keluar . Sehun seketika berlari untuk berhadapan dengan Minyoung , ia tidak tau kenapa , tapi tiba – tiba saja kakinya dengan otomatis mulai berlari ke arah Minyoung “ Minyoung ! “ panggil Sehun tapi Minyoung tidak berbalik ataupun menjawab . Tangan Sehun hampir menggapai lengan Minyoung ,ketika Minyoung lebih dulu berbalik .

Minyoung tidak melihat mata Sehun secara langsung , dia hanya menghadap ke arah Sehun “ Tentang project itu , apa kau tidak keberatan jika kau datang dan kita bisa mengerjakkannya bersama ?” Minyoung tidak menjawab “ A ̶ atau , aku bisa datang ke tempatmu “ mata Minyoung menyipit tapi ia tetap tak mengeluarkan sepatah kata pun . ‘ Apakah dia bisu atau apa ‘

“ Aku akan melakukannya “ dia berbisik lembut , dia bisa membuat suaranya seperti seseorang yang paling polos di dunia . Saat Minyoung berbalik dan hendak berjalan kembali , Sehun menggenggam lengannya “ Tapi aku ingin , paling tidak melakukan sesuatu dalam projet “ Minyoung melirik pada tangan Sehun yang menggenggam lengannya . Minyoung menggeleng dan melepaskan tangan Sehun darinya “ Tapi … “ Sehun memandang Minyoung yang berjalan menjauh “ Psh , gadis itu membuatku merasa bersalah lagi “ tanpa ada kata lagi Sehun menyebrangi jalan dan melanjutkan perjalannya ke rumah dari sekolah .

“ Minyoungie ! Hyunchanie ! Dinner time ! “ Ibu Minyoung berteriak dari dapur .

Minyoung melangkah turun sedangkan adik laki – lakinya berlari turun . Minyoung duduk paling terakhir di meja makan . Hyunchan memandang makanannya dan menemukan semangkuk ramen di depan setiap orang “ Umma .. Apakah kita hanya akan makan ini ? “ tanya Hyunchan . Ibunya hanya mendesah dan mengangguk “ Maafkan aku nak , aku sangat lelah hari ini karena bekerja “ ucapnya . Dia melihat pada anak tertuanya , Jaesun , yang murung melihat semangkuk ramen di depannya . lalu dia berpindah melirik Minyoung “ Bagaimana sekolah kalian berdua tadi ? “ Ibu Minyoung bertanya , yang membuat ayah mereka refleks memandang mereka dari balik kacamata bacanya , lalu meletakkan korannya .

Jaesun mengaduk – aduk makanannya dengan sumpit lalu menjawab “ Baik “ Semua beralih menatap Minyoung . Dia tetap diam , tapi kemudian dengan tiba – tiba Minyoung berdiri dari duduknya dan berjalan kembali ke ruangannya tanpa permisi . Minyoung menghembuskan nafas berat saat dia menutup pintu kamar dan tubuhnya merosot kebawah dibalik pintu hingga ia mencapai lantai, menenggelamkan wajahnya di kedua lututnya . Minyoung menggenggam rambutnya dan mengacak – ngacaknya dengan geram .

Minyoung benci jika ada seseorang yang membahas tentang nilai atau sekolah saat berada di rumah . Jika ada seseorang yang melakukannya , orang tuanya akan memperdebatkan tentang nilainya terus dan terus . Tapi persetan , orang tuanya tidak pernah bahkan memberikan omong kosong sekalipun pada nilainya . Minyoung selalu melakukan apapun sendiri , mempelajari semuanya sendiri . Dia memikirkan sendiri semua rumus aljabar saat kelas sembilan dan membaca sederetan buku geometri seharian saat kelas sepuluh .

Meskipun dia selalu merasa stress , Minyoung selalu terus mencoba yang terbaik di sekolahnya sedangkan kakaknya , Jaesun selalu mendapat seluruh perhatian dari keluargnya . Ketika orang tuanya membantu Jaesun dengan tugasnya , Minyoung akan berada di kamarnya untuk belajar . Tidak ada yang pernah masuk ke dalam kamarnya selama dua tahun terakhir saat menginjak sekolah menengah atas , kecuali Hyunchan . Minyoung selalu ingin menjadi yang lebih baik dari Jaesun dalam suatu hal .

Meskipun saat mereka berdua berada dalam konser orkestra , Minyoung adalah salah satu dari soloist dan Jaesun tidak . Jaesun akan mendapatkan pelukan dan semangat dari orang tuanya sedangkan Minyoung hanya akan berdiri di sisi lain dan menonton mereka . Minyoung sudah menyembunyikan dirinya yang sesungguhnya cukup lama . Semua senyum dan tawa yang ia bawa ke sekolah setiap hari sejak dia kecil adalah palsu . Dia tidak pernah tersenyum secara harfiah .

Kapanpun dia merasa ingin menangis , dia hanya tersenyum untuk menyembunyikan semuanya . Teman – temannya di Junior High School mulai membuatnya terpuruk , mengabaikan Minyoung dan mengejeknya . Dibalik itu , dia mempunyai hati yang lemah .  Dia akan menangis pada apapun jika dia bisa , namun ejekan itu semakin berat dan itu membuatnya terbiasa dengan semua ejekan dan usikan tersebut . Tapi kemudian sekolah menengah atas dimulai , semua yang ada di kehidupan menjadi lebih berat . Belajar menjadi dua puluh empat jam  , dan tidak ada tidur .

Seoul Center High School adalah sekolah yang keras dan semua siswa akan memiliki masa yang berat dalam hidupnya . Setiap hari selalu dipenuhi dengan pekerjaan rumah dan tugas dan juga berada di sekolah hingga tengah malam . Namun sekolah hanya tempat untuk berkompetisi dengan siswa yang lain , untuk melihat siapa yang terbaik dan itu adalah satu fakta yang berbahaya . Meskipun mereka temanmu , tapi mereka akan tetap mencoba sebisa mereka untuk menurunkan nilaimu dan mengganggumu dari masalah sekolah dan membuatmu fokus pada masalah lain selain sekolah . Tidak ada seorang pun yang dapat dipercaya di sekolah

Minyoung adalah salah satu dari mereka . Dia tidak pernah melakukan apapun atau berpikir tentang hal seperti itu . Tapi stress dan ketakutan selalu tumbuh di dalam dirinya dan tidak peduli bagaimanapun dia stress , Minyoung akan mencoba yang terbaik . Yang dia inginkan adalah menjadi lebih baik dari kakaknya .

Dua saudara kandung itu seperti seorang teman sebelum sekolah menengah pertama dimulai . Jaesun selalu menjadi seorang kakak yang diidamankan semua orang . Dia selalu melindungi keluarganya , cerdas , peduli , dan didalam diri Jaesun ada sedikit ‘bersaing-dengan-saudara-tapi-aku-mencintai-mereka’ . Dan tiba – tiba orang tua mereka membantah hubungan mereka sebagai adik dan kakak , membuat seluruh keluarga menjadi kompetisi .

Hyunchan baru saja masuk ke sekolah menengah pertama dan dia termasuk dalam kompetisi tersebut , tapi ia tak pernah peduli . Ini semua hanya antara Minyoung dan Jaesun . Hubungan mereka menjadi renggang dan saudara kandung menjadi musuh .

Jaesun sangat berbeda dari Minyoung . Dia mudah bergaul , Minyoung tidak . Dia sangat atletik , Minyoung tidak . Dia akan mendapat nilai bagus saat ia tidak pernah belajar atau berusaha , Minyoung — akan selalu belajar tapi berakhir dengan kegagalan . Dia populer , dan Minyoung terkenal sebagai salah satu siswa yang misterius . Jika Minyoung mendapatkan seratus persen dalam tugas maka Jaesun bisa mendapatkan seratus sepuluh persen .

Mereka berdua tidak akan saling menyapa jika berpapasan , bahkan untuk saling memandang . Tidak ada seorang pun tau  mereka saudara kandung karena sikap dan kepribadian mereka , tapi sepertinya ada satu orang yang mengetahui hubungan mereka .

Minyoung berjalan ke arah mejanya membuka salah satu laci dan mengeluarkan sebuah tabung kecil . Dia membuka tutup tabung tersebut lalu mengocoknya hingga pil biru keluar dari sana . Menggenggam segelas air putih yang berada di meja , Minyoung memasukkan pil tersebut diantara bibirnya dan diikuti dengan meminum sebagian air putih . Ia mendesah sambil menggenggam tasnya mengeluarkan bukunya , buku catatan , dan kotak pensilnya .

Sehun mendesah sambil memandang tugasnya yang tergeletak di meja . Dia tidak tau apa yang harus dia lakukan . Dia melirik keluar jendela , melihat lampu kamar Minyoung yang masih menyala , Sehun menggaruk kepalanya , bertanya pada dirinya sendiri “ Apakah dia sedang mengerjakan project ? “ Sehun melirik ke arah jam dan mendapati ini sudah tiga puluh menit berlalu dan tugasnya masih kosong di atas meja . Sehun mengacak – acak rambutnya , melipat tangannya di meja dan menenggelamkan wajahnya disana “ Aish “ Suara ketukan pintu membuat Sehun mendongak “ Masuk “ Sehun menjawab .

Pintu terbuka dan menampakkan neneknya dengan nampan berisikan ramen dan segelas orange juice . Dia memandang Sehun dengan senyuman , yang membuat Sehun tersenyum juga . Nenek Sehun meletakkan nampan tersebut di meja “ Bagaimana keadaan Sehun kecilku ? “ tanya nenek Sehun dan dengan pelan duduk menyilangkan kakinya di samping Sehun “ Aku membuatkanmu sedikit ramen terkenal buatan tangan kakekmu . Salah satu yang paling kau sukai “ ucapnya lagi .

Sehun tersenyum lebar “ Terima kasih , nek “ ucap Sehun , mengambil sepasang sumpit .

Nenek Sehun tersenyum penuh arti dan menepuk punggung Sehun “ Apa yang sedang kau kerjakan ? “ tanyanya , melihat tugas Sehun .

“ Matematika “ ucap Sehun dengan nafas berat

Nenek Sehun terkekeh “ Aku berharap aku bisa membantu , tapi angka bukanlah keahlianku “ ucapnya “ Aku akan pergi tidur . Jangan terjaga terlalu lama , okay ? “ ucap Nenek Sehun sebelum berdiri dan meninggalkan ruangan Sehun .

Sehun memandang ke arah mangkuk ramen tersebut , senyumnya menghilang . Bukan karena dia tidak menyukainya , hanya saja itu mengingatkannya tentang masa lalunya .

Kakeknya membuatkan makanan yang sama saat malam natal ketika Sehun berusia delapan tahun . Sehun dan orang tuanya sedang berada di rumah kakeknya untuk menghabiskan malam natal . Kakek dan orang tua Sehun ingin menjemput bibi dan paman Sehun di rumahnya . Tapi ketika mereka pergi , badai salju datang . Saat itu tidak banyak mobil di jalan raya ketika mereka pergi . Jalanan ber’es dan licin . Sementara itu Sehun dan neneknya berada dirumah menunggu mereka kembali , tapi mereka tidak pernah kembali .

Ketika paman dan bibinya datang sendiri , ada panggilan dari Rumah Sakit . Dua tahun kemudian , Sehun mengetahui bahwa mereka meninggal karena kecelakaan mobil yang diakibatkan oleh badai salju . Sehun sangat marah karena tidak ada yang memberitahunya tentang kecelakaan tersebut , khususnya neneknya . Tapi Sehun mengerti kenapa neneknya tidak memberitahunya sejak awal . Dia terlalu muda dan Nenek Sehun tidak ingin Sehun berubah karena kecelakaan tersebut .

Sehun menggelengkan kepalanya , mencoba menyingkirkan pikirannya dari memori tersebut . Dia mendesah lalu mulai makan kembali .

 TBC

19 thoughts on “Chapter 1 Pandora (Indonesia Ver. ) – Chaptered

  1. wooowwwww
    akhirnya pandora ada translatenya :3
    hiiiiiii aku suka suka :D translatenya bangus…seemangatt author buat translate chap selanjutnya… fighting!!!! (^.^)9

  2. hai thor salam kenal..makasih banget udah translate ff ini..sejujurnya aku baru tau ff ini dan ceritannya bagus banget, aku suka banget.
    semangat ya thor translatenya

  3. jadi minyoung itu berubah karna dia selalu dibandingin sama si kakanya/ juga selalu dibedain? Ya ampun kasian juga.. Kisah ini mirip juga sama kehidupan aku tapi aku ga smpe pendiem segitunya.. Pokoknya aku suka banget thor!! Aku tunggu next chapnya~

  4. wooowwwwwakhirnya pandora ada translatenya :3hiiiiiii aku suka suka :D translatenya bangus…seemangatt author buat translate chap selanjutnya… fighting!!!! (^.^)9

  5. woahh akhirnya ada juga Pandora versi Indo hihi :D
    kasian ya jadi Minyoung, orangtuanya lebih sayang sama kakanya :(
    lanjut thor ^^

  6. Annyeonghaseyo readers baru disini salam kenal^^
    Wah ff pandora pas banget aku lagi nyari yg translate indo karena aku kurang paham bahasa inggris hihihi
    makasih eonni sudah translate
    fighting aku tunggu pandora indo vers next chap

  7. Sakit banget yah jadi minyoung..
    Ini yang indo translate masih 1 part aja kah? Kapan lanjut? Mau baca yang english ver. tapi tapi tapi..ah sudahlah..
    Semangat ya!! Aku tunggu next chapternya..

Leave a comment